![]() |
Ramadhan Fair dan Kantor Dinas Pendidikan |
MEDAN | Kontroversi Ramadhan Fair XIX 2025 Kota Medan yang diselenggarakan pada 08-27 Maret 2025 di Masjid Raya Al Mashun Medan kian bergulir.
Muncul dugaan uang ratusan juta rupiah mengalir ke petinggi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan selaku penyelenggara event tahunan bulan Suci Ramadhan ini sebagai pelicin untuk dapat memenangkan tender.
"Uang itu dari EO yang melaksanakan Ramadhan Fair untuk petinggi Disdikbud. Sebagai kesepakatan haram antara oknum Disdikbud dengan EO agar pelaksanaan Ramadhan Fair Masjid Raya Al Mashun dikerjakan oleh EO CV Yohara Gemilang berisinial A Parapat," ungkap sumber tak ingin disebut namanya, Kamis (13/3/2025).
Diterangkan sumber, A Parapat merupakan kontraktor yang belum berpengalaman di Pemko Medan. Dirinya dikenal dekat dengan petinggi Disdikbud Medan melalui seorang relawan Rico Waas berinisial AR.
"Jadi, AR inilah yang mengenalkan A Parapat ke petinggi Disdikbud Medan. Kongkalikong ketiganyalah membahas kesepakatan-kesepakatan haram pelaksanaan Ramadhan Fair," ujar sumber.
Bila dilihat dari pelaksanaan Ramadhan Fair ke- XIX tahun 2025 ini penataannya dan kemasannya terkesan amburadul, tidak seperti pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya.
"Terkesan amburadul dan kejar target. Pendirian stand-stand nya pun tak ada kesan islami-nya," terangnya.
Untuk memastikan data yang menyebutkan bahwa owner perusahaan telah menyetorkan uang sebanyak ratusan juta ini, tim pun menghubungi AR dan berdalih tidak tau-menau.
"Tidak ada bang, mana benar itu bang. Jangan dimuat dulu ya bang, soalnya aku enggak tau cerita bang," sebut AR ketika dihubungi awak media melalui pesan WhatsApp, Kamis (13/5/2025) siang.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Benny Sinomba Siregar pun justru memilih diam dan enggan memberikan komentar sedikit pun ketika dikonfirmasi oleh awak media.