PB PON Aceh–Sumut XXI Tak Kunjung Bayar Honor, Volunteer : Sudah Keterlaluan

Sebarkan:

SUMUT|
Menteri Pemuda dan Olahraga memberikan penilaian 8,5 untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional Aceh – Sumut ke XXI, nilai yang hampir sempurna untuk perhelatan sebuah kegiatan multi olahraga Tingkat nasional. Namun nilai tersebut tidak sesuai dengan realita dilapangan. Kamis (17/10/2024).

Fakta-fakta yang muncul kepermukaan menunjukkan tidak pahamnya Menpora dengan dinamika Pon Aceh – Sumut XXI.

Ketidak pahaman tersebut membuat Menteri Dito mengarang dan cenderung berhalusinasi dengan penilaian kegiatan PON XXI.

Salah satu fenomena yang membuat Menpora membohongi publik dengan penilaian pelaksanaan PON Aceh - Sumut XXI adalah pembayaran honor Volunter, meski PON Aceh – Sumut XXI sudah satu bulan selesai, sampai dengan berita ini diterbitkan PB PON Aceh - Sumut XXI tak kunjung memberikan hak seluruh volunteer. 

Fitrah Al Najib salah satu volunteer yang turut menyukseskan kegiatan PON Aceh-Sumut XXI Cabang Olahraga Criket menyampaikan kisah pilu menjadi volunteer di PON Aceh - Sumut XXI. 

Pria asal aceh yang akrab disapa fitrah ini mulanya ingin menjadi volunteer di Provinsi Aceh, namun karena keterbatasan informasi yang diterima pada akhirnya menempatkannya bertugas di Provinsi Sumatera Utara. 

“saya ini awalnya ingin bertugas di Aceh , tapi karena tak paham saya pada akhirnya tugas di sumut. Saya sudah hampir satu bulan disini untuk nunggu honor, sudah keterlaluan ini bang, karena uang itu ingin saya berikan untuk keluarga, untuk anak istri”, tutur Fitrah.

Fitrah juga menyampaikan awalnya dia dan beberapa teman asal Aceh tidak mempersoalkan penugasan di Sumut, namun karena ke tidakjelasan PB PON mengelola volunteer dengan waktu yang berubah-ubah membuat teman-teman fitrah mundur dari volunteer dan hanya fitra yang menjalankan tugas sampai akhir pelaksanaan PON Aceh-Sumut XXI. 

“Yah, kita ini selain cari pengalaman juga cari penghasilan yang halal bang, makanya saya tetap menjalani ini. Saya sudah hampir satu bulan disini bang, saya malu untuk pulang karena saya ada pinjam uang ke beberapa teman,kalau saya pulang ke aceh dan tak bayar itu saya malu bang. Untuk hidup disini saja saya jual barang – barang kayak jam tangan, Sepatu untuk makan sehari–hari. 
Ini bukan soal saya saja bang, banyak kawan–kawan juga yang menunggu honor ini karena bagi Sebagian orang kayak saya uang ini sangat bermanfaat”, jelas fitrah. 

Awak media mencoba menkonfirmasi dan mengirim pesan kepada PB PON XXI Aceh – Sumut melalui ketua harian H. Baharuddin Siagian terkait keterlambatan pembayaran honor volunteer, namun belum mendapat jawaban resmi terkait hal ini.(Tim)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini