Spanduk yang terpasang di depan kantor Bawaslu Sumut |
Dari pantauan awak media dilapangan Jumat (11/10/2024) sekitar pukul 00.03 WIB dini hari, terlihat 2 spanduk yang bertuliskan "Bawaslu Sumut harus atensi perkara sengketa Pilkada Labura untuk hati hati dalam mengambil Keputusan" dari Masyarakat Pemerintah Pemilu
Satu lagi spanduk bertuliskan "Bawaslu Labura harus hati-hati dalam mengambil putusan sengketa Pilkada Labura" dari Masyarakat pemerhati Demokrasi terpampang jelas didepan kantor Bawaslu Sumatera Utara.
Terlihat sempat terjadi perdebatan antara beberapa orang pemuda dan seseorang diduga Security yang berjaga di kantor Bawaslu Sumatera Utara. Saat pemasangan 2 spanduk.
"Buka itu tidak boleh dipasang disitu, kenapa kalian tidak ijin," ucapnya kepada para pemuda
Namun keinginan untuk membuka Poster tersebut dibantah beberapa pemuda tersebut dengan mengatakan, "Dasar bapak larang kami pasang itu apa? kami memasang difasilitas umum bukan dikantor yang Bapak jaga, dan yang kami pasang spanduk aspirasi bukan alat peraga kampanye. Silahkan saja dibuka, biar bapak kami laporkan menghalangi Masyarakat untuk menyampaikan aspirasi berbentuk poster dan merusak kreatifitas yang telah dibuat oleh masyarakat," kata para pemuda yang mengaku juga sebagai Mahasiswa.
Tak lama kemudian, seorang yang sedang berjaga tersebut menghadirkan 3 orang personil kepolisian yang sedang bertugas menjaga kantor Bawaslu tersebut.
"Izin bang, boleh dibuka saja spanduknya jangan dipasang disitu," sebut Personil Kepolisian.
Perdebatan kembali terjadi, kelompok pemuda tersebut menjawab dasarnya untuk dibuka apa. Padahal mereka menyampaikan aspirasi dalam bentuk poster dan tidak ada ancaman serta teror kepada pihak Bawaslu
"Kami memasang bukan dalam kawasan kantor bawaslu melainkan fasilatas umum diantara tiang listrik," tambah salah seorang pemuda yang ikut dalam pemasangan spanduk
"Iya bang, besok pagi saja b
dipasang ya bang. Karenakan ini tengah malam bang, jadi pas kantor buka saja bang," ungkap Personil Kepolisian tersebut.
Permohonan langsung direspon oleh sekolompok pemuda.
"Makanya saya pertanyakan sama orang abang, ada gak disitu ancaman, Interpensi ada gak, salah gak saya masang disitu," lanjut seorang pemuda yang enggan disebutkan identitasnya
"Kami disini bukan aksi demo yang harus ada aturan waktu dalam menyampaikan dan dibatasi waktunya," tandas mereka yang berjumlah belasan orang
Diketahui kelompok pemuda tersebut dari Labuhanbatu Utara yang berstatus mahasiswa di Sumatera Utara.