ASAHAN | Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup (LKLH) Sumut akan segera melakukan aksi unjukrasa didepan Kantor Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Asahan Barumun (BPDASHLAB).
Terkait dengan Investigasi dan temuan Dewan Pengurus Nasional LKLH Pusat atas Pelaksanaan Proyek Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) 2019 yang masuk tahap pemeliharaan lokasi di desa Aek Nagali II Bandar Pulo - Asahan.
Temuan itu antara lain bibit ditanam banyak yang mati mengering, cara tanam yang terkesan asal-asalan yang dilaksanakan oleh CV. Meranti Agro Makmur dengan Luas 185 Ha.
Proyek Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Multiyers yang berada di BPDASHL Asahan Barumun itu sejak Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2021 mencapai total Anggarannya 220 Milyar dengan 16 Kegiatan menyebar dibeberapa kabupaten Kota Sesumatera Utara.
Hal tersebut diungkapkan Ketua LKLH Sumatera Utara Indra Mingka, Selasa (24/11/20) kepada wartawan. Surat pemberitahuan aksi akan kita sampaikan kepada Polresta Pematang Siantar tepatnya Selasa 24 November 2020, yang mana nantinya Aksi akan digelar Hari Jum,at 27 November 2020 dengan tetap mematuhi Protocol kesehatan Covid 19.
Dan dalam hal ini mengutip informasi dari beberapa media online Demokrat yang memberitakan proyek tanaman RHL yang sangat mengecewakan, Seperti yang terjadi pada proyek pembuatan tanaman Reboisasi Hutan dan Lahan (RHL) TA 2019 sampai dengan 2021 yang berlokasi di lingkungan kerja KPH–X Padangsidimpuan Blok Pardomuan I, II dan III, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Dengan lokasi di Bukit Desa Bukkas/Malombu dengan rekanan CV Citra Uang Negara. Paket pekerjaan 13 M dengan nilai pagu paket Rp 13.062.336.000 Dana (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)APBN Tahun 2019.
Yang mana ditempat penampungan lokasi RHL banyak bibit bertumpuk dan tidak ditanam, akibatnya bibit banyak yang mati, seperti yang terjadi di Desa Bukkas/Malombu, Kecamatan Angkola Sangkunur.
Sementara itu Di Guo Asom, Kelurahan Pardomuan wilayah Dusun Siroccitan, Kecamatan Angkola Selatan pun banyak ditemukan bibit tanaman RHL seperti bibit duku, jengkol, durian, manggis,serta kemiri banyak yang mati dan tidak ditanam.
Dari permasalahan yang telah dirangkum diatas LKLH Sumut harus mengambil sikap dan harus turun kejalan melakukan aksi protes kepada BPDASHL Asahan Barumun karena sangat menyesalkan proyek milyaran rupiah yang dibantukan Pemerintah Pusat tidak berjalan seperti yang diharapkan paparnya.(Eno)