MEDAN UTARA | Shaqilla Natasya gadis kecil berusia 5 tahun, Mengalami kecelakaan bersama ibundanya. Dan kini memerlukan biaya operasi yang cukup besar sebanyak Rp 200 Juta. sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan. Kamis (21/11/2019).
Informasi yang berhasil didapat menyebutkan, Putri dari Bapak Heriansyah dan Ibu Ratna Sari, warga Kampung Nelayan, kecamatan Medan Labuhan pada Jumat, 1 November 2019 lalu di daerah km 19,5 dekat Kuburan Bom Lama, Medan Labuha.
Becak barang yang menyerempet kendaraan mereka kabur, sementara tubuh Shaqilla disambar mobil dari arah sebaliknya, hingga mengalami pendarahan di otak, paru -paru, patah tangan kanan kiri pada bahu, dan telinganya juga dioperasi pada 5 November lalu.
Shaqilla dan ibundanya mengalami kecelakaan himgga dilarikan ke Rumah Sakit PHC Belawan. Rumah Sakit PHC Belawan memang telah bekerjasama dengan BPJS kesehatan, namun karena Shaqilla mengalami pembekuan darah di paru-parunya, akhirnya pihak medis merujuk mereka ke Rumah Sakit Prima Medan. Sesampainya di Rumah Sakit Royal Prima, pihak rumah sakit menyatakan bahwa BPJS Shaqilla tidak aktif.
Padahal BPJS tersebut adalah BPJS dari perusahaan tempat sang suami bekerja. Hingga akhirnya sang suami menghubungi pihak kantor - yang bekerja di Musimas Belawan.
Untuk menanyakan mengenai BPJS yang dinyatakan ‘tidak aktif’ oleh pihak rumah sakit.
"Kalau memang BPJS dinyatakan tidak aktif, biar saya turun langsung mengahadapi rumah sakit," kata salah pihak perusahaan ayahnya Shaqila.
Setelah mendengar respon dari keluarga yang BPJS-nya dinyatakan tidak aktif, malah pihak rumah sakit meminta untuk memasukkan deposit karena tetap berdalih BPJS Shaqilla tidak bisa digunakan.
"Selain berkelit masalah BPJS yang katanya tidak aktif dan segala rentetan tetek bengeknya, pihak rumah sakit mangatakan bahwa Shaqilla tidak bisa menjalani operasi di rumah sakit tersebut lantaran tidak tersedianya dokter bedah anak, sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Medan, yang tidak menerima layanan BPJS. Rumah Sakit Siloam hanya menerima klaim asuransi dari jasaraharja yang nominalnya bekisar 20 juta." ungkap Heriansyah
Sedangkan anggaran dana untuk biaya pengobatan Shaqilla, pihak rumah sakit mengatakan bisa mencapai 150 juta. Namun kini sudah mencapai sekitar hampir 200 juta, yang akan segera dilunaskan secepatnya.
Kemudian komunitas PING! Literasi sebuah gerakan yang mewadahi para penulis-penulis, baik penulis pemula, maupun penulis yang telah berpengalaman, untuk turut berkontribusi dalam giat literasi agar karya-karya yang dihasilkan dalam bentuk buku dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Melakukan penggalangan dana untuk Shaqila.
Hingga kini dana yang terkumpul dari hasil galang dana dari seluruh pihak yang membantu hingga kini masih mencapai sekitar Rp 82 juta. Kisaran dana yang dibutuhkan Shaqilla 150 hingga 200 juta.
Kemudian 9 November 2019 tim gerakan SERIUS melakukan penggalangan dana ke dua warung bandrek yang berlokasi di Belawan. Penggalangan dana yang dilakukan selama 2 jam alhamdulillah
terkumpul sejumlah Rp906.000,- dari dua warung bandrek yang berlokasi di sebelah Gudang Garam dan Bandrek di depan Bank Mandiri. 1000 rupiah, artinya hampir 1000 orang yang ikut berdonasi tadi malam.
Orangtua Shaqilla bukanlah berasal dari keluarga berada, hingga benar-benar membutuhkan
bantuan dan uluran tangan kita. Saya benar-benar tersentuh saat Ayah Shaqilla menyatakan,
"Kalau dana tak bisa terkumpul, meski sudah usaha kesana-kemari, saya IKHLAS DIPENJARAKAN! Demi kesembuhan anak saya, yang penting anak saya bisa mendapatkan
perawatan yang terbaik dulu" pungkas ayah Shaqila
Jika ada yang mau donasi bisa langsung ke ortuanya Shaqilla, 081270004424 Mama Shaqilla
085215203424 Papa Shaqilla (sigit)
Informasi yang berhasil didapat menyebutkan, Putri dari Bapak Heriansyah dan Ibu Ratna Sari, warga Kampung Nelayan, kecamatan Medan Labuhan pada Jumat, 1 November 2019 lalu di daerah km 19,5 dekat Kuburan Bom Lama, Medan Labuha.
Becak barang yang menyerempet kendaraan mereka kabur, sementara tubuh Shaqilla disambar mobil dari arah sebaliknya, hingga mengalami pendarahan di otak, paru -paru, patah tangan kanan kiri pada bahu, dan telinganya juga dioperasi pada 5 November lalu.
Shaqilla dan ibundanya mengalami kecelakaan himgga dilarikan ke Rumah Sakit PHC Belawan. Rumah Sakit PHC Belawan memang telah bekerjasama dengan BPJS kesehatan, namun karena Shaqilla mengalami pembekuan darah di paru-parunya, akhirnya pihak medis merujuk mereka ke Rumah Sakit Prima Medan. Sesampainya di Rumah Sakit Royal Prima, pihak rumah sakit menyatakan bahwa BPJS Shaqilla tidak aktif.
Padahal BPJS tersebut adalah BPJS dari perusahaan tempat sang suami bekerja. Hingga akhirnya sang suami menghubungi pihak kantor - yang bekerja di Musimas Belawan.
Untuk menanyakan mengenai BPJS yang dinyatakan ‘tidak aktif’ oleh pihak rumah sakit.
"Kalau memang BPJS dinyatakan tidak aktif, biar saya turun langsung mengahadapi rumah sakit," kata salah pihak perusahaan ayahnya Shaqila.
Setelah mendengar respon dari keluarga yang BPJS-nya dinyatakan tidak aktif, malah pihak rumah sakit meminta untuk memasukkan deposit karena tetap berdalih BPJS Shaqilla tidak bisa digunakan.
"Selain berkelit masalah BPJS yang katanya tidak aktif dan segala rentetan tetek bengeknya, pihak rumah sakit mangatakan bahwa Shaqilla tidak bisa menjalani operasi di rumah sakit tersebut lantaran tidak tersedianya dokter bedah anak, sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Medan, yang tidak menerima layanan BPJS. Rumah Sakit Siloam hanya menerima klaim asuransi dari jasaraharja yang nominalnya bekisar 20 juta." ungkap Heriansyah
Sedangkan anggaran dana untuk biaya pengobatan Shaqilla, pihak rumah sakit mengatakan bisa mencapai 150 juta. Namun kini sudah mencapai sekitar hampir 200 juta, yang akan segera dilunaskan secepatnya.
Kemudian komunitas PING! Literasi sebuah gerakan yang mewadahi para penulis-penulis, baik penulis pemula, maupun penulis yang telah berpengalaman, untuk turut berkontribusi dalam giat literasi agar karya-karya yang dihasilkan dalam bentuk buku dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Melakukan penggalangan dana untuk Shaqila.
Hingga kini dana yang terkumpul dari hasil galang dana dari seluruh pihak yang membantu hingga kini masih mencapai sekitar Rp 82 juta. Kisaran dana yang dibutuhkan Shaqilla 150 hingga 200 juta.
Kemudian 9 November 2019 tim gerakan SERIUS melakukan penggalangan dana ke dua warung bandrek yang berlokasi di Belawan. Penggalangan dana yang dilakukan selama 2 jam alhamdulillah
terkumpul sejumlah Rp906.000,- dari dua warung bandrek yang berlokasi di sebelah Gudang Garam dan Bandrek di depan Bank Mandiri. 1000 rupiah, artinya hampir 1000 orang yang ikut berdonasi tadi malam.
Orangtua Shaqilla bukanlah berasal dari keluarga berada, hingga benar-benar membutuhkan
bantuan dan uluran tangan kita. Saya benar-benar tersentuh saat Ayah Shaqilla menyatakan,
"Kalau dana tak bisa terkumpul, meski sudah usaha kesana-kemari, saya IKHLAS DIPENJARAKAN! Demi kesembuhan anak saya, yang penting anak saya bisa mendapatkan
perawatan yang terbaik dulu" pungkas ayah Shaqila
Jika ada yang mau donasi bisa langsung ke ortuanya Shaqilla, 081270004424 Mama Shaqilla
085215203424 Papa Shaqilla (sigit)